Setelah menunggu empat tahun akhirnya
Train to Busan 2 rilis juga. Menurut saya pribadi Train to Busan merupakan film
zombie yang sangat membekas dan menyentuh karena sad ending, Gong Yoo harus mati demi menyelamatkan si ibu hamil dan
anaknya. Hm ... dada saya jadi sesak waktu itu.
Sekuel Train to Busan yang diberi
judul Peninsula menceritakan keluarga lain yang selamat dari Busan. Jong-Soek,
merupakan seorang tentara menjemput kakak, suami dan keponakannya untuk naik
kapal yang rencananya akan mengungsi ke Jepang. Di pertengahan jalan, mereka
diberhentikan oleh keluarga lain yang hendak menumpang. Keadaan yang sudah gak
keruan bikin Jong-seok curiga, akhirnya menolak memberi tumpangan. Si ibu bilang,
kalau gak boleh, tolong bawa anaknya aja, tapi Jeong-soek tetap menolak.
Warga yang selamat
berbondong-bondong naik kapal tanpa discreening
dulu. Jadi siapa saja yang nampak sehat walafiat boleh masuk. Dan di sinilah tragedinya
bermula. Salah seorang penumpang ternyata terinfeksi. Ya, otomatis seluruh
ruangan itu kena gigit, termasuk ponakan Jong-soek. Si ibu yang belum tergigit,
berlinang air mata gak tega buat ninggalin
anaknya. Jeong-soek yang masih waras narik kakaknya untuk keluar, tapi si anak
yang sudah kejang-kejang juga narik tangan si ibu. Otomatis si ibu gak tega dan
matilah ia dimangsa para zombie.
Kalau saya jadi ibunya pasti juga bingung. Mana ada ibu yang sanggup ninggalin anaknya yang sekarat. Pas melahirkan saja seorang ibu rela menukar nyawa demi anaknya.
Kapal yang awalnya bertujuan ke Jepang pun berubah jadi Hong Kong. Negara-negara tetangga pada nolak imigran dari Korea Selatan. Jeong-soek dan abang iparnya serta penumpang lainnya selamat. Tapi mereka hidup terlunta-lunta di sana.
Empat tahun berlalu. Sekelompok
mafia menawarkan misi untuk membawa truk berisi uang dari Mok-dong. Korea Selatan
sudah lumpuh total dan berubah jadi negara mati yang dihuni zombie. Jika misi berhasil Jeong-soek
dan tiga orang lainnya akan mendapat komisi sebesrt 2,5 juta dolar. Daripada
hidup luntang-lantung gak jelas di Hong Kong, mereka ambil kesepakatan itu.
Peninsula sendiri artinya semenanjung. Karena infeksi virus, Korea Selatan yang awalnya berpenduduk menjadi tak berpenghuni. Sebab itu, mereka sebut sebagai peninsula. Bondo nekat juga senjata dan telepon satelit dua buah, mereka berangkat ke peninsula. Pencarian truk gak seberapa susah. Gak lama mereka menjelajah dan menembak beberapa kepala zombie, truk sudah ketemu. Mereka pun dengan santuy membawa truk sambil mengkhayal akan diapakan upah sebanyak 2,5 juta dolar itu.
Namun, ternyata
gak semudah itu. Tiba-tiba sekelompok orang gak dikenal meletuskan kembang api
yang membuat truk mereka dikejar zombie. Zombie di Korea Selatan ini sensitif
sama cahaya dan suara. Di mana ada cahaya sama suara, mereka akan
mengerubunginnya.
Akibatnya ulah kelompok itu, Jeong-soek
diuber sama kawanan zombie. Hanya ia dan abang iparnya yang selamat. Truk dibawa
oleh si penyerang sedangkan Jeong-soek diselamatkan dua bocil. Ternyata di sana masih ada orang-orang selamat yang bertahan
hidup. Di film ini hanya diceritakan ada dua kelompok, satu Unit 631 dan
satunya keluarga si bocil. Dua bocah tadi membawa Jong-suk ke rumah mereka
dengan mobil. Empat tahun hidup berdampingan sama zombie bikin dua anak ini punya skill yang mumpuni. Tuh bocah nyetir gila-gilaan, udah kayak Fast Furious aja. Tabrak sana tabrak sini. Si zombie udah jadi rempeyek
aja tuh. Sesampainya di rumah, Min-jeong, emak dua bocil itu ternyata ibu yang
dulu numpang tapi gak dikasih sama Jong-soek. Otomatis dia merasa bersalah dan
juga malu kayaknya.
Sedangkan, di tempat lain, abang ipar Jeong-soek yang di dalam
truk dibawa menuju markas unit 631 di sebuah mall bekas. Unit 631 ini adalah
kelompok tentara yang sudah hilang akal karena putus asa bertahan hidup. Jadi, biar
gak makin setres mereka adakan game kejar tangkap. Orang asing yang mereka
tangkap disuruh kejar-kejaran samba zombie di arena. Yang gak kuat lari, ya
mati.
Harapan satu-satunya agar bisa selamat
yaitu dengan membawa truk uang ke pelabuhan. Di sana mereka akan dijemput oleh
tim mafia. Sayangnya, truk tersebut berada di
camp Unit 631. Min-jeong pun memutuskan
untuk mengambil alih truk uang tersebut. Tentunya usaha tersebut gak mudah mengingat
anggota Unit 631 bar-bar dan setengah gila. Belum lagi zombie bersliweran di
mana-mana. Akankah usaha Min-jeong dan Jeong-soek berhasil? Kalian tonton
sendiri, ya.
Jika dibandingkan, secara
pribadi, film Train to Busan lebih menyentuh daripada Peninsula. Peninsula
condong ke genre action yang mana lebih banyak aksi tembak menembak dan
kejar-kejaran dengan mobil. Misi mereka pun hanya demi materi. Sedangkan di Train to Busan kita dibuat tegang
bagaimana tokoh menyelamatkan diri berbekal kaki dan alat seadanya.
2 Komentar
Aku ingin nonton film ini gara-gara pemain cowoknya. Tapi belum jadi-jadi.
BalasHapusayo segera ditinton kak
BalasHapus