DRISHYAM; Taktik Penyembunyian Kasus Pembunuhan

 

Hai, selamat datang di blogku! 

Kali ini aku mau review film India yang apik, Drishyam judulnya. Drishyam yang berarti visual merupakan film genre misteri yang rilis tahun 2015. Berkisah tentang penyembunyian kasus pembunuhan anak seorang polisi. Dibintangi oleh Ajay Devgn, Shriya Saran, Tabu, dan Ishita Dutta.

Dari film ini kita akan belajar bagaimana peran seorang ayah juga kepala keluarga akan membela habis-habisan orang yang dicintai.

Vijay Salgaonkar (Adje Devgn) adalah seorang ayah dengan dua orang anak perempuan Anju, dan Anu. Istrinya bernama Nandini. Vijay ini terkenal baik dan suka menolong. Hidupnya sederhana dan gak neko-neko. Hobinya nonton film. Meski DO kelas 4 SD, ia cukup cerdas dan punya banyak pengetahuan berkat film-film yang ditontonnya. Sehari-hari, Vijay menjalankan usaha maintenance televisi di sebuah daerah pedesaan. Vijay pulang sesekali, ya mungkin seminguu atau dua minggu sekali.

Keluarga kecil  itu awalnya hidup harmonis dan bahagia. Hingga suatu hari, Sam, anak orang kaya mengusik ketentraman itu. Saat melakukan camp bersama sekolah lain, dengan jahil Sam merekam Anju yang lagi mandi. Berbekal video itu, Sam minta bertemu Anju di gudang belakang rumahnya. Kalau menolak, dia mengancam akan menyebarkan video tersebut ke teman-temannya dan internet. Anju pun jadi panik dan ketakutan.

Vijay dan keluarga kecilnya

 Malamnya, Anju datang ke gudang. Sam senang. Tapi, Anju bawa ibunya yang bikin Sam murka. Anju dan Nandini mohon-mohon sama Sam untuk menghapus video. Tapi, yang namanya bocah laknat, dia malah pengen “sesuatu” dari Nandini. Nandini merasa terpojok. Dari arah belakang Anju ambil batang besi dan menghantamkannya ke tengkuk Sam.

Prang!

Sam pun tumbang. Anju yang udah kalut dan gemas sontak menghancurkan ponsel Sam, sadangkan Nandini meriksa kondisi Sam yang ternyata mati di tempat. Sontak Anju dan Nandini panik. Ketakutannya jadi berlipat-lipat. Mereka pun buru-buru mengubur jasad Sam. Si kecil, Anu terbangun dari tidur dan melihat semua kejadian itu.

Keesokan harinya Vijay pulang. Sambil menangis, Nandini cerita kalau mereka ngebunuh anak orang dan nguburnya di depan rumah. Bukannya shock, Vijay malah nampak tenang, meski dari ekspresi wajahnya kelihatan ia sedang berpikir keras. Perbedaan pengambilan keputusan antara perempuan dan laki-laki tergambar jelas di adegan ini. Bagaimana Vijay sebagai suami dan kepala rumah tangga bertanggung jawab menyelesaikan kasus dengan mengesampingkan emosi dan perasaannya. Sedangkan istrinya, banyakan berduka dan mengeluarkan air mata.

Layaknya film yang ditontonnya, Vijay menyusun strategi untuk menutupi kasus pembunuhan itu. Ia gak memikirkan siapa yang salah dan mana yang benar, baginya melindungi keluarganya adalah prioritas utama. Ditambah Sam bukan anak sembarang orang. Ayah Sam pebisnis ternama sedangkan ibunya, Meera, adalah seorang instruktur kepolisian yang tersohor. Rekornya di kepolisisan gak kaleng-kaleng. Siapapun yang brhadapan dengan Meera bakal keder, terlebih Vijay gak punya apa-apa.

Meera Desimukh

Hal pertama yang dilakukan Vijay adalah membersihkan TKP. Ia membuang sim card Sam ke truk, menenggelamkan mobil Sam di danau pertambangan dan membuat alibi pada tanggal tersebut seolah–olah mereka menghadiri acara rohani di Paniji.

Beberapa hari kemudian orang tua Sam kecarian. Yang namanya bangkai, serapat apapun ditutupi tetap aja kecium baunya. Dua minggu kemudian, seseorang menemukan mobil Sam di danau pertambangan. Bermula dari sana, Meera mengikuti jejak hilangnya Sam. Keganjilan demi keganjilan pun terjawab hingga mengerucut ke Vijay dan keluarganya. Dan di sinilah peran Vijay untuk menguatkan Andini dan Anju agar satu kata saat dinterogasi polisi.

Meera yang arogan optimis bakal bikin Vijay buka mulut dan mengakui segala perbuatannya. Baginya, Vijay hanyalah kepala keluarga yang cuma DO kelas 4 SD, bukan apa-apa dibandingkan dirinya, seseorang dengan jabatan tinggi. Namun, belakangan ia baru menyadari keberanian dan kecerdasan Vijay bukan main-main.

Terkadang, kita juga bersikap kayak Meera, menyepelekan seseorang hanya karena ia gak punya latar belakang pendidikan. Seakan pengetahuan hanya milik mereka yang punya gelar di belakang namanya. Padahal, pengetahuan itu bisa muncul dari mana saja. Kita lupa, lingkungan dan pengalaman hidup seseorang juga merupakan sumber pelajaran.

Sebagai polisi dan ibu, Meera bisa mencium bahwa Vijay dalang di balik kasus hilangnya Sam. Ia pun mengerahkan segala kekuatannya untuk membekuk Vijay. Akankah Meera berhasil menyingkap kasus pembunuhan anaknya? Lalu, bagaimanakah nasib Vijay dan keluarganya? Kalian tonton sendiri, ya.

Berbeda dengan film India kebanyakan, dalam film Drishyam ini kamu gak akan menemukan tokoh menari-menari di bawah hujan. Meski begitu kita tetap bisa menikmat lagu menyentuh lewat sountrack yang khas. Kita akan dibuat penasaran bagaimana Vijay berusaha menghapus jejak sekaligus menyelamatkan keluarganya. Menonton film ini saya jadi teringat dengan slogan Keluarga Cemara. Ya, 

Harta yang paling berharga adalah keluarga.

 

Selamat menonton.

 

#ODOP

#OneDayOnePost

#ODOPChallenge

 

 

 

 

Posting Komentar

14 Komentar

  1. Film india dari waktu ke waktu punya karekternya sendiri ya... Dan selaku ada peningkatan. Keren...

    BalasHapus
  2. Gilaaa emang ini film plot twist banget! Dan detail-detailnya itu loh sampe bener-bener mengecoh polisi. Sampe Meera tuh bilang kan, "aku tuh seorang ibu, aku punya feeling kamu pelakunya." Tapi ya emang ga ada bukti. Tapi Vijay belajarnya hebat sih, meracik ide dari nonton film action. Walau dalam hal ini digunakan untuk hal yang salah menurut saya. Tapi posisi bapaknya emang dilemma banget sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, tapi di akhir dia minta maaf kok sama keluarga Meera. Dia bilang cuma mau ngelindungi keluarganya.

      Hapus
  3. Aku kok jadi pengen lihat filmnya. Reviewmnya bikin penasaran nih. Terima kasih Kaak..

    BalasHapus
  4. Yang penting film india lebih bagus daripada sinetron india, dialognya aja bernilai berbobot, kalau dijadiin quote bisa muat berlembar lembar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaps. Sinetronnya sebenarnya juga bagus, cuma ya gitu, beribu episode.

      Hapus
  5. Film India jaman now nggak kayak jaman dulu yg kebanyakan jejogedan & nyanyi2 nggak jelas. Tapi walaupun begitu tetap ciri khasnya nggak hilang. Pakaian khas India & musik tetap jadi bagian dari film India yang kudu ada.

    BalasHapus
  6. Keren banget review filmnya kakak, jadi penasaran ingin nonton. 😊

    BalasHapus