Cari Wanita yang Mau Diajak Hidup Susah


Kriteria calon:

- Perempuan yang mau diajak hidup susah.

Sering sekali saya menemui kalimat sejenis yang dilontarkan para member laki-laki dalam sebuah grup taaruf yang saya ikuti. Dan itu bikin saya tertegun sekaligus kesal. Bukannya apa. Kalimat "mau diajak hidup susah" terdengar menyebalkan dan gak modal

Jangan emosi dulu. Begini, maksud saya, jika kamu laki-laki, perempuan yang akan kamu nikahi itu adalah anak yang dibesarkan oleh orang tuanya dengan sepenuh hati. Dikandung 9 bulan, dlahirkan bertaruh nyawa, dibesarkan dan disekolahkan dengan baik. Semua yang ia butuhkan dikalbulkan walau sang orang tua harus memeras keringat. Setelah ia dewasa, sudah cantik, sudah pintar, lalu kamu datang, dan mengajaknya hidup susah. Situ waras?

Jika tidak setuju, mari kita balik.

Kamu adalah seorang ayah yang memiliki seorang anak perempuan. Kau timang-timang dan didik putri kecilmu dengan penuh kasih sayang. Kau membanting tulang untuk mencukupkan segala kebutuhannya. Bertahun-rtahun kau memberikannya yang terbaik. Setelah putri kecilmu dewasa, cantik lagi pintar, lalu datang seorang pria asing. Lelaki itu mengajak anak kesayanganmu hidup susah. Bagaimana reaksimu?

Cinta, Harta dan Orang tua

Kisah cinta terhalang karena harta sudah menjadi rahasia umum. Bukan cerita baru lelaki mengeluh karena orang tua si perempuan terlalu mata duitan. Memang, sebagian orangtua ada yang benar-benar keterlaluan. 

Namun, bila dipikir ulang, itu semua semata demi kebaikan putrinya. Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya hidup sengsara. Tidak ada orang tua yang ingin anaknya hidup dalam kesulitan. Itu sebabnya mengapa para orang tua menyeleksi calon menantunya dengan sangat ketat.

Uang, memang tidak bisa membeli kebahagiaan. Namun, tak bisa dipungkiri, pada kenyataanya hidup ini memang butuh uang. Percayalah, membeli beras gak bisa pakai cinta. Perut juga gak bisa kenyang kalau cuma diisi kasih sayang. 

Lelaki, dilihat dari tanggung jawabnya. Jika mencukupi diri saja masih belum bisa bagaimana akan menghidupi anak orang? Mungkin itu yang dipikirkan orang tua. Maka, saat datang pada orang tua si perempuan, yakinkanlah dengan sungguh-sungguh bahwa kamu layak untuk dijadikan imam anaknya. Yakinkanlah orang tua bahwa kamu sungguh-sungguh akan membahagiakan anaknya. Bukan malah akan mebgajaknya hidup susah.

Lagi pula, sebenarnya bahagia perempuan itu sederhana. Dicintai, disayangi, dan dihargai sudah cukup membuat hatinya bahagia. Tapi, sekali lagi, coba ubah kalimat "mau diajak susah". Jika benar cinta tentu akan berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakannya, bukan malah mengajak hidup susah, bukan?






Posting Komentar

2 Komentar

  1. Setuju mbaaak. Aku sebel banget lho sama kalimat "yang mau diajak susah" itu

    BalasHapus