[Review] Novel ENTROK


Entrok.

Judul novel ini sangat unik sehingga mengundang rasa penasaran. Tampilan covernya juga tak kalah unik dengan ilustrasi seakan-akan sedang membuka BH. Entrok sendiri dalam bahasa Jawa berarti bra, kutang atau lebih sering disebut BH. Kata entrok kini sudah ditinggalkan. Lalu kisah apa yang hendak dsampaikan Okky Mandasari selaku penulis Entrok? Mari kita mulai.

 

Judul: ENTROK

Penulis: Okky Mandasari

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: 2010

Entrok bercerita tentang Marni, gadis remaja pedalaman tanah Jawa miskin yang berkeja keras untuk menjadi kaya. Cerita ini mengambil setting di tahun 1950. Semua berawal saat Marni sangat menginnginkan sebuah BH. 

Zaman dahulu, BH adalah benda mahal yang tidak semua perempuan bisa memilikinya. Mbok Marni hanya seorang kuli pengupas singkong yang diupah dengan beberapa kilogram singkong. Maka, tak mungkin si mbok mampu membelikan barang mewah itu untuk Marni. Untuk sehari-hari saja mereka makan gaplek.

Marni adalah perempuan yang ulet dan berkerja keras. Setelah berhasil membeli entrok dari hasil keringatnya, ia tak langsung puas. Ia bermimpi memiliki entrok berenda yang pasti lebih indah dan harganya mahal. Dari sana Marni terinspirasi untuk mendapatkan uang lebih banyak.

Marni memutar otak dan mulai dagang sayuran keliling, door to door. Usahanya kian pesat. Tak hanya sayuran ia juga menjual berbagai perabotan rumah tangga hingga membungakan uang. Marni hidup dalam kemakmuran.

Marni memiliki anak bernama Rahayu. Berbeda dengan Marni yang menganut animisme atau pemuja leluhur, Rahayu tumbuh dengan kecukupan materi dan mengenal agama. Namun, Rahayu membenci semua yang dilakukan oelh ibunya.

Ibarat air dan minyak, ibu benanak itu tak pernah akur. Rahayu menggangap ibunya pendosa karena pemuja leluhur juga rentenir. Hubungan yang tak baik itu menjadi faktor tak nyamannya Rahayu tinggal serumah dengan Marni

Politik di Masa Orba

Novel ini sangat kental dengan suasana politik di masa orba baru. Dimana aparat dan pmerintah sangat berkuasa di atas rakyat. Kita dibuat geram dengan realita aparat yang berlaku semena-mena. Bukan melindungi rakyat, mereka malah memalak rakyat berduit dengan dalih uang kemaanan.

Membaca kisah Marni yang sering 'dipalak' membuat saya bertanya-tanya, benarkah dahulu tentara bertindak serendah itu? Masa itu juga sedang maraknya PKI. Jika tak mematuhi pemerintah atau berbuat tak menyenangkan dengan mudah mereka akan di-PKI-ikan.

Entrok membuka wawasan kita tentang sejarah kehidupan rakyat Indonesia pasca merdeka. Miskin dan tak berpendidikan membuat masyarakat Singget tak bisa berpendapat. Saat pemilu mereka diarahkan untuk memilih partai dengan lambang tertentu. Saat membaca bagian ini, saya lagi-lagi bertanya, benarkah dulu politik Indonesia seperti itu?

Tak hanya tentang sosial politik, Entok juga mengupas tentang diskriminasi perempuan dan pluralisme. Diskriminasi dijabarkan di awal cerita saat pekerja perempuan diupah dengan barang sedangkan laki-laki dengan uang. Karena itu Marni pun berkerja sebagai kuli. 

Secara keseluruhan novel ini sangat berkesan. Karkater Marni dan Rahayu yang bertolak belakang justru membangun alur yang menarik. Setiap judul menggunakan pergantian sudut pandang  sehingga kita membaca dari dua sisi yang berbeda. Kita dibuat seakan terseret dalam kisah mereka. 


Posting Komentar

10 Komentar

  1. Kayaknya seru novelnya, Kak..
    nanti mau coba cari nah

    BalasHapus
  2. Sepertinya menarik ya. Tapi serem sama gambar covernya hihihi 🙈

    BalasHapus
  3. Seru ceritanya kak, tapi gambarnya agak gimana gitu hehehe... malu lihatnya 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe gambarnya unik dan judulnya bikin penasaran

      Hapus
  4. Awalnya lihat covernya pikiran saya mengira yang tidak-tidak hehe. Tapi ternyata ceritanya bagus ya kayaknya, keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya bagus kak, versi e-booknya tersedia di ipusnas

      Hapus
  5. Saya sudah punya buku ini sejak 2017, tapi mau baca kok maju mundur terus, sampai berdebu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayooo segera dituntaskan kak. Bagus kok isinya. Bahasanya ringan

      Hapus