[Review] THE QUEEN'S GAMBIT 2020; Karir Grandmaster Catur


Serial yang cukup berbeda karena menyajikan tentang percaturan dunia. Tentang perjalanan seorang gadis panti asuhan yang mengejar gelar grandmaster catur.
 Elizabeth Harmon, seorang gadis umur sembilan tahu yang selamat dari kecelakaan bunuh diri yang dilakukan ibunya. Sepeninggalan sang ibu, Beth tinggal di sebuah panti asuhan. Di sanalah ia pertama kali bertemu dan berkenalan dengan dunia percaturan.

Beth digambarkan anak yang pendiam. Sewaktu membersihkan penghapus papan tulis di rubanah (sejenis bassement), ia melihat Mr. Shibel, petugas kebersihan, sedang duduk menatap sebuah papan hitam putih yang di atasnya berjejer benda-benda asing. Ia terpesona oleh papan hitam putih itu. Kemudian Beth tahu bahwa permainan itu bernama catur. 

Sebelum tidur Beth meninum pil penenang yang disediakan oleh panti. Dalam pengaruh pil itu ia melihat papan catur, pion-poin yang bergerak di langit-langit kamarnya. Beth merekan semua langkah-langkah catur yang diajarkan Mr. Shibel dalam memorinya. Hingga dalam waktu singkat Beth sudah mahir dan mampu mengalahkan Mr. Shibel. Beth bahkan diundang ke club catur anak SMA, dan berhasil mengalahkan 12 orang dalam waktu yang sama.
 Perjalanan Beth sebagai pecatur handal dimulai saat pasangan Weathley mengadopsinya. Meski pasangan ini gak begitu akur, Beth senang dengan kehidupan barunya. Ia mulai mengikuti perlombaan demi perlombaan catur. Dan dengan kecerdasannya, di umur 15 tahun Beth telah terjun ke dunia catur profesional dan mengalahkan banyak pemain lama.

Karir Beth dalam dunia percaturan semakin melonjak. Kecerdasannya merubuhkan benteng lawan tak diragukan lagi. Dalam sekejab    nama dan foto wajah Beth banyak terpampang di majalah-majalah. Ditambah Beth adalah seorang anak perempuan yang menjadi keunikan tersendiri karena tahun 1960-an catur adalah permainan orang dewasa dan didominasi oleh laki-laki. 

Perjalanan Beth menjadi grandmaster tak semudah itu. Lika-liku masalah banyak ia hadapi. Ia kehilangan ibu angkat sekaligus managernya, ia juga harus mengalahkan Borgov, grandmaster asal Uni Soviet yang terkenal sangat piawai. Beth juga kecanduan alkohol yang bisa merusak kesehatannya.

Serial yang diangkat dari novel karya Walter Tevis memuat banyak strategi tentang catur. Menariknya meskipun yang disajikan adalah tentang catur, The Queen’s Gambit gak bikin bosan. Saya betah menonton empat dari 7 episode dalam sekali duduk. Bagaimana Beth belajar catur selangkah demi selangkah, bagaimana Beth menang untuk pertama kalinya, bagaimana Beth cemas dalam setiap pertandingannya. Semua itu membuat kita seakan ikut dalam alur cerita.

Mengambil setting tahun 1960-an juga menjadi daya tarik tersendiri. Dari The Queen’s Gambit kita jadi tahu bagaimana suasana dan keadaan Amerika saat itu. Gaya hidup, berpakaian juga suasananya. Ditambah, Beth yang diperankan oleh Anya Tailor-Joy berakting sangat memukau. Ia sukses memerankan wanta genius yang cantim dan elegan. Ekspresi ‘sadis’ wajahnya sangat menggemaskan.

Menonton The Queen’s Gambit mengingatkan saya pada novel lokal yang mengulas dunia percaturan, Maryamah Karpov karya Pak Cik Andrea Hirata. Sama-sama menggunakan tokoh perempuan yang awalnya tak berdaya kemudian berubah nasibnya. Tak kenal lelah dan belajar dengan begitu keras untuk mencapai mimpi.


Posting Komentar

0 Komentar