TILIK, 2018: Bu Tejo VS Yu Ning, Siapa Panutanmu?

Film pendek berjudul TILIK dengan durasi 32 menit ini sedang viral di dunia maya. Pasalnya, mengangkat tema yang relate dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada kaum perempuan, yaitu dunia perghibahan. 

Diceritakan, dalam satu kesempatan, serombongan emak-emak akan menjenguk (tilik) Bu Lurah di rumah sakit dengan mengendarai truk. Seperti pada umumnya emak-emak, kalau lagi berkumpul pasti obrolannya gak jauh-jauh dari nyeritain kejelekan orang. Gak peduli bener apa salah yang penting ghibah aja dulu.

Adegan rasan-rasan dimulai oleh Bu Tejo yang sangat up to date dengan kejadian di desanya. Ibaratnya, Bu Tejo ini kayak CCTV berjalan. Apa aja pasti direkam, lalu diserluaskan. Bu Tejo menduga, Dian, kembang desa mereka adalah gadis nakal yang perlu diwaspadai. Supaya terlihat akurat dan terpecaya, Bu Tejo memperlihatkan bukti-bukti dugaannya Facebook.
Yu Ning, membantah omongan Bu Tejo. Yu Ning digambarkan sebagai orang yang tidak mudah bersuudzon. Bagaimana jika gosip itu tidak benar? Bukannya jadi fitnah? 

Supaya adil, Yu Ning membalas dengan menggosipkan suami Bu Tejo. Bu Tejo gak terima dong! Ghibah ya ghibah aja, tapi jangan keluarga gue. Mungkin begitu pikir Bu Tejo. Julidin, tapi gak mau dijulidin balik. Ciri khasnya perempuan. Adu mulut pun tak terelakkan.
Adegan perseteruan makin panas. Ditengah adu mulut itu, truk mereka kena tilang polisi. Namun, ajaibnya, Bu Tejo dan Yu Ning yang lagi bertengkar menadadak kompak dalam sekejab untuk melobi pak Polisi.
Dengan tingkat nyinyir level dewa, Bu Tejo mengeluarkan kata-kata sakti yang sangat lumrah di Indonesia, "Apa mau saya telponkan saudara saya yang polisi?"

The power emak-emak tervisualisasikan dengan baik di sini. Jangan berani ngelawan emak-emak! Emak-emak selalu benar. Lihat saja sendiri bagaimana ekspresi pakpol saat diserbu emak-emak. 
Sampai di rumah sakit, gosip yang diedarkan Bu Tejo hampir terbukti. Ternyata Dian ada apa-apa dengan Fikri, anak Bu Lurah. Bu Tejo pun menyindir Yu Ning yang membela Dian habis-habisan. Yu Ning pasrah. Namun, diakhir cerita, plot twist membuat kita ternga-nga.
Akting emak-emak ini patut diacungi jempol. Nyinyirnya itu loh, natural banget, gak kayak lagi akting. Gaya berbusana, gaya berkerudung, dan gaya berbahasa jawa yang medhok, amat mewakili rakyat ndeso.

Pesan yang disampaikan cukup sederhana. 1. Jangan mudah termakan berita sebelum cek ricek kebenarannya. Yang akhirnya menyebarkan hoax.
2. Terkadang meski sudah dibumbui sedemikian rupa, gosip terjadi karena ada sedikit kebenaran di dalamnya. Gak mungkin ada asap kalo gak ada api, kan, ya? Jadi haruslah waspada dan benar-benar teliti. Pandanglah sesuatu dari dua sisi.

Selamat menonton!



Posting Komentar

0 Komentar